Jumat, 02 Juli 2010

KAPAN INDONESIA IKUT SERTA DI PIALA DUNIA......????

pertanyaan yang gampang namun sulit tuk di jawab...dan apabla di bahas, maka tidak akan ada ujung pangkalnya, karena berbagai opini yang berbeda akan muncul....namun dari berbagai opini yg berbeda inilah, qt bisa temukan banyak titik terang tuk menghantar INDONESIA ke PIALA DUNIA.............

berawal dari tahun 1938 di france, sejarah mencatat bahwa INDONESIA merupakan Negara Asia I yang Ikut dalam Piala Dunia di Prancis......Diakui atau tidak, Indonesia adalah negara Asia pertama yang berlaga di ajang Piala Dunia, tepatnya Piala Dunia 1938 di Prancis.

Meski saat itu belum merdeka, Indonesia mengusung nama Nederlandsche Indiesche atau Netherland East Indies atau Hindia Belanda.

Panasnya keadaan di Eropa dan sulitnya transportasi ke Prancis secara tak langsung memberikan keuntungan. Jepang menolak hadir dan memberikan kesempatan bagi Hindia Belanda untuk tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Lalu Amerika Serikat yang jadi lawan berikutnya menyerah tanpa bertanding.

Jadilah anak-anak Melayu ini melenggang ke Prancis.
Pengiriman kesebelasan Hindia Belanda bukannya tanpa hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI yang telah berdiri April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain mereka yang dikirimkan.

Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.

Ditangani pelatih Johannes Mastenbroek, pemain kesebelasan Hindia Belanda adalah mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda.

Tercatat nama Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermandji, Anwar Sutan, dan kiri luar Nawir yang juga bertindak sebagai kapten.

Pada babak penyisihan, Hindia Belanda langsung menghadapi tim tangguh, Hungaria, yang kemudian meraih posisi runner-up.

Tak banyak informasi yang didapatkan mengenai pertandingan di Stadion Velodrome Municipale, Reims, 5 Juni 1938, tersebut. Pada pertandingan yang disaksikan 9.000 penonton itu, Hindia Belanda tak mampu berbuat banyak dan terpaksa pulang lebih cepat setelah digilas 6-0.

Meski belum menggunakan bendera Merah-Putih, inilah satu-satunya penampilan tim Melayu di Piala Dunia, hingga sekarang! (Koran Tempo, 11 Mei 2006).

Berbeda lagi dengan Indonesia Jaman Sekarang, yang materi pemain bisa di bilang masih di bawah standar..Padahal banyak pemain luar yang maen di INA...jika flashback lagi pada jaman Hindia - Belanda, materi pemain di Timnas Hindian Belanda (Perwakilan INDONESIA di PIALA DUNIA 1938) merupakan campuran pemain Indonesia dan juga Pemain berwarganegara Belanda.... tidak bisa di pungkiri lagi bahwa saat ini skill rata2 pemain indonesia masih sangat minim jika di bandingkan dengan pemain eropa dan amerika.....sudah banyak pemain dari luar indonesia yang bergabung dengan club2 besar indonesia, namun sampai saat ini blum ada kebijakan dari PSSI untuk mengadopsi pemein2 tersebut untuk gabung dengan TIMNAS INDONESIA.....
sekedar refleksi bahwa, hampir semua Negara-negara besar squad teamnya di perkuat oleh pemain2 yang bukan dari negara tersebut al :
Portugal :
Pepe, Deco, Liedson (Kelahiran Brasil)
Jerman :
Cacau (Asli Brasil)
Spanyol :
Marcos Senna (Kelahiran Brasil)
Italy :
Mauro Camoranesi (Kelahiran Argentina)
Ghana :
Kevin Prince Boaten (Asli Ghana Yang memperkuat team Junior Jerman di PD, skrng Bergabung dng Timnas GHANA)
Belanda :
Giovani Van Bronkhorst Sapulete (CAPTAIN ORANGE) (Asli Maluku)....dll

smoga saja, PSSI dan PEMERINTAH INDONESIA bisa membuat kebijakan tentang refleksi diatas.......
BRAVO OLAH RAGA

Indonesia Akan Tetapkan 12 Stadion untuk Piala Dunia 2022

Calon tuan rumah Piala Dunia 2022, Indonesia merencanakan menggunakan 12 stadion internasional untuk ajang sepak bola paling bergengsi di dunia ini, kata Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, di Jakarta, Senin.

Tiga stadion sudah ada yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Gelora Sriwijaya Palembang, dan Palaran Samarinda.

Stadion yang masih direncanakan dan diusulkan yakni Stadion Riau Pekanbaru, Gede Bage Bandung, Stadion BMW Jakarta, Stadion Bogor.

Stadion lainnya, Stadion Surabaya, Stadion Makassar, Stadion Medan, Stadion Tangerang, Stadion Yogya dan Stadion Gianyar Bali.

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengemukakan hal itu saat PSSI secara resmi meluncurkan pencalonan diri Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada publik di Jakarta.

Peluncuran "Road To Green World Cup 2022" itu dihadiri Menegpora Adhyaksa Dault.

Nurdin mengatakan, Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah perwujudan dari visi PSSI 2020 yang sudah dicanangkan sejak tahun 2004 di awal masa kepemimpinannya.

Ia berkeyakinan PSSI mampu bersaing dengan negara lainnya semakin tinggi dengan dukungan langsung pemerintah.

FIFA sendiri akan mengumumkan negara yang berhak menggelar Piala Dunia 2022 pada 10 Desember 2010 mendatang.

Menegpora Adhyaksa Dault menyatakan Pemerintah mendukung pencalonan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

"Bangsa Indonesia punya pengalaman banyak menggelar event internasional, terutama sepakbola. Ide menjadi tuan rumah bukanlah hal mustahil, bersama kita bisa mewujudkan hal tersebut," katanya.

Indonesia akan bersaing dengan Australia, Belgia-Belanda, Inggris, Jepang, Rusia, Meksiko, Amerika Serikat, Republik Korea, Spanyol-Portugal, dan Qatar.

sumber : http://www.antaranews.com/berita/1234183162/indonesia-akan-tetapkan-12-stadion-untuk-piala-dunia-2022

Ngurbloat Beach (Pasir Panjang) - Pasir Terhalus Di Dunia Ada Di Indonesia (Desa Ngilngof-Kei Kecil-Maluku Tenggara)


Pantai Ngurbloat,pantai dengan pasir putih paling halus di dunia atau lebih dikenal oleh penduduk kota Tual dan Kota Langgur (Kei Kecil - Maluku Tenggara - Otonomi Daerah yang sebelumnya di Kekuasaan daerah ada di kota tual sebagai kota kabupaten maluku tenggara) dengan Pantai Pasir Panjang, terletak di Desa Ngilngof di bagian barat Pulau Kei Kecil.

Pasir putihnya yang membentang sekitar 5 Km, ribuan pohon kzelapa yang terhampar dipinggir pantai, air laut yang jernih membiru dan ombak yang tenang akan membuat anda betah berlama-lama ditempat ini. Kawasan ini masih sangat alami dan merupakan daerah wisata yang mudah di jangkau oleh penduduk di Pulau Kei ini.

Selain itu, warna pasir Pantai Ngurbloat ini putih cerah dan sangat lembut. Dalam kondisi mendung pun, pasir pantai tetap terlihat berkilau dan cukup menyilaukan mata. Pada saat kondisi panas terik, pasir pantai ini tidak ikut menjadi panas seperti pasir-pasir pantai pada umumnya. Kelembutan pasir yang ada di Pantai Ngurbloat diyakini masyarakat hanya dapat ditandingi oleh kelembutan tepung. Kondisi itulah yang membedakan Ngurbloat dengan pantai lainnya.

Bagi wisatawan yang membawa anak balita, jangan lupa membawa peralatan untuk bermain pasir. Butiran pasir pantai yang halus menjadikan kulit terasa nyaman saat bersentuhan dengannya.

Di kawasan itu juga orang bisa berenang. Lokasinya cukup aman dan luas karena Pantai Ngurbloat landai. Pulau–pulau kecil yang terletak berhadapan dengan pantai itu membuat ombak laut di pantai tersebut tidak terlalu besar dan arusnya pun tidak terlalu kuat.

Sejumlah kamar di beberapa penginapan di sekitar situ disediakan untuk wisatawan yang ingin bermalam di tepi pantai. Penginapan–penginapan tersebut umumnya berupa rumah panggung ala tropis yang terbuat dari kayu.

Pantai Ngurbloat yang terletak di pesisir barat Pulau Kei Kecil berjarak sekitar 20 kilometer dari Tual, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara. Daerah itu dapat dicapai dengan menggunakan mobil sewaan ataupun angkutan umum yang berpangkalan di Pasar Ohoijang, Langgur. Perjalanan dari Tual ke Pantai Ngurbloat ditempuh sekitar satu jam. Terdapat sejumlah perkampungan kecil yang letaknya terpencar–pencar di antara hamparan padang belukar.

Tanah di Pulau Kei Kecil yang berupa batu karang menyebabkan hanya tanaman jenis tertentu yang dapat tumbuh di sana. Jarang sekali ditemukan pohon–pohon besar dan rimbun.

Untuk ke Maluku Tenggara sendiri, wisatawan dapat menggunakan pesawat terbang ataupun kapal laut dari Ambon. Perjalanan dari Bandar Udara Pattimura, Ambon, menuju Bandar Udara Dumatubun di Langgur ditempuh sekitar 1,5 jam dengan menggunakan pesawat berbadan kecil. Hampir setiap hari terdapat penerbangan dari Ambon menuju Langgur dengan maskapai yang berbeda–beda.

Bagi yang gemar menggunakan angkutan laut, perjalanan dapat dilakukan dari Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, menuju Pelabuhan Tual. Perjalanan ini berlangsung sekitar 18 jam dengan menggunakan kapal penumpang milik PT Pelni. Waktu tempuh tersebut termasuk singgah sekitar dua jam di Pelabuhan Banda Naira. Namun, perjalanan laut ini biasanya hanya satu kali dalam satu minggu.


sumber : http://ntunkz.wordpress.com/2010/02/05/indonesia-memiliki-pantai-pasir-putih-terhalus-di-dunia/

beberapa photo pemandangan Ngurbloat Beach (Pasir Panjang)